Tangisilah MU…..
 

Sebagian besar khalayak khususnya pemerhati sepakbola dunia dipastikan terhenyak dengan kejadian Kamis 8 Desember 2011. Betapa tidak… Sebuah klub raksasa yang menghadapi lawan-lawan mudah malah tersingkir di fase grup. Pada laga yang dihelat di St Jakob Park, Kamis (8/12/2011) dinihari WIB, MU tertinggal lebih dulu 0-1 di babak pertama lewat gol Marco Streller di menit 9. Alexander Frei menggandakan keunggulan Basel di menit 84, yang kemudian diperkecil lewat gol Phil Jones di menit 89. Kekalahan ini membuat MU harus puas finis di urutan ketiga grup dengan sembilan poin. Basel yang punya 11 poin lolos dengan predikat runner-up grup di bawah Benfica yang punya 12 poin, yang menang 1-0 atas Otelul Galati di laga pamungkas.

Tanggapan pertama muncul dari Roay Keane. Pernah jadi pilar Manchester United, Roy Keane-pun memilih bicara blak-blakan alih-alih memberikan kata-kata hiburan untuk bekas timnya yang baru tersingkir dari Liga Champions. "Sejujurnya saya pikir (tersingkir) sudah mencerminkan laju MU, mereka tidak mencetak gol yang cukup dan mereka tidak bisa mengalahkan Basel atau Benfica," kritik Keane dalam ulasannya di ITV, seperti dilansir BBC. Mantan kapten MU itu lantas menilai bahwa puja-puji yang dialamatkan sejumlah kalangan kepada barisan pemain muda MU sejauh ini belum berhak didapat karena mereka terbukti belum mampu menjawab ekspektasi. "Orang-orang bicara mengenai pemain muda, ada (Phil) Jones, (Chris) Smalling, (Ashley) Young yang masuk, semua orang memuji-muji mereka, tapi mereka punya banyak tugas, itu kenyataannya. Saya akan menyerukan kepada mereka dan bilang, 'Kalian jangan terbuai dan fokuslah'. Malam ini MU mendapatkan hasil yang pantas," simpul Keane yang pernah membantu MU meraih treble pada musim 1998–99.

Disisi lain, Sir Alex Ferguson menyatakan bermain di Liga Europa (turun kasta) adalah sebuah kegagalan. Ia pun terang-terangan mengaku kecewa dengan hasil yang didapat skuadnya. Manchester United harus puas turun kasta turnamen setelah kalah 1-2 dari FC Basel, Kamis (8/12/2011) dinihari WIB. Padahal The Red Devils hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke babak 16 besar. Catatan tersebut bisa dibilang sebuah penurunan untuk MU, mengingat mereka tiga kali menjadi finalis dalam empat musim terakhir di Liga Champions. Sir Alex sendiri mengatakan bahwa Liga Europa tidak pernah ada di benaknya.  "Tentu saja kami kecewa. Tak mungkin ada perasaan lain selain itu," ujarnya seusai laga seperti dikutip dari situs resmi klub. "Kami memenangi penguasaan bola dan punya banyak sekali kesempatan di sepertiga akhir lapangan. Beberapa serangan yang kami bangun juga sangat bagus. Namun, kami harus mengatakan bahwa penyelesaian akhir kami sangat mengecewakan. Liga Europa adalah turnamen yang tak pernah saya ikuti di United. Ini hanya berarti satu hal, pertandingan di hari Minggu, lalu pertandingan di hari Kamis, dan Minggu lagi. Inilah yang harus kami hadapi dan ini bukanlah yang terbaik. Tapi, ini adalah hukuman yang harus kami terima karena tak lolos malam ini," tandasnya.

Ucapan Sir Alex ditanggapi berbeda oleh UEFA. Presiden UEFA, Michel Platini mengecam pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson karena statemen diatas kelihatan mengecilkan kompetisi Liga Europa. Ferguson menggambarkan masuknya timnya ke dalam kompetisi Liga Europa merupakan 'hukuman' setelah gagal maju ke putaran sistem gugur Liga Champions. "Dunia tidak mengecilkan Inggris. Saya menyukai Inggris dan sepak bola mereka hebat. Sepak bola mereka fantastik dan pendukungnya hebat. Tapi, tidak pada tempatnya mengkritik Liga Europa hanya karena sebelumnya masuk dalam tiga final Liga Champions.'' Platini menilai Liga Europa sama menariknya dengan Liga Champions. "Kompetisi Liga Europa merupakan kompetisi brilian. Ini amat menarik. Saya tahu tuan Ferguson lebih memilih bermain di Liga Champions, tapi tidak semua klub memiliki kesempatan itu," katanya.

Berbesar hatilah MU….

Roda pasti berputar dan bola pasti menggelinding…
|
This entry was posted on 07.49 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: